Assalamualaikum Wr. Wb.
Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tentang Standard Operating Prosedur atau yang sering disebut dengan SOP.
A. Pendahuluan
1. Pengertian
Dalam suatu Kegiatan pekerjaan harus memiliki acuan dan
pegangan,walaupun masih ada perusahaan yang tidak memiliki acuan serta
pedoman dalam suatu pekerjaan.
2. Maksud dan tujuan
Agar memahami kegiatan dalam suatu pekerjaan dengan baik setiap
organisasi harus memiliki suatu acuan, instruksi ataupun prosedur kerja.
3. Latar Belakang
Karena dengan adanya prosedur atau acuan ini para karyawan, atasan,
manajemen maupun masyarakat mendapatkan suatu kejelasan serta kemudahan
transparansi dalam setiap prosedur pelayanan yang diberikan.
4. Hasil yang diharapkan
Dapat menerapkan pada suatu lembaga perusahaan apapun tempatnya dan jenisnya
B. Alat dan Bahan
- Lembaga Instansi
- Sumber Daya Manusia
C. Jangka Waktu Pelaksanaan
Sesuai pemahaman masing-masing
D. Tahap Pelaksanaan
1. Pengertian Standar Operasional Prosedur | Definisi SOP
Agar memahami kegiatan dalam suatu
pekerjaan dengan baik setiap organisasi harus memiliki suatu acuan,
instruksi ataupun prosedur kerja. Karena dengan adanya prosedur atau
acuan ini para karyawan, atasan, manajemen maupun masyarakat mendapatkan
suatu kejelasan serta kemudahan transparansi dalam setiap prosedur
pelayanan yang diberikan. Ada beberapa istilah acuan dalam pekerjaan,
antara lain Work Instruction (Instruksi Kerja) dan Standar Operasional
Prosedur (SOP). Kedua istilah tersebut memiliki fungsi dan makna yang
sama yaitu sebagai acuan kerja perbedaannya hanya dari pemakaian istilah
/ bahasa dalam tiap-tiap organisasi.
Standar operasional prosedur tidak saja
bersifat internal tetapi juga eksternal, karena SOP selain digunakan
untuk mengukur kinerja organisasi publik yang berkaitan dengan ketepatan
program dan waktu, juga digunakan untuk menilai kinerja organisasi
publik di mata masyarakat berupa responsivitas, responsibilitas, dan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Hasil kajian menunjukkan
tidak semua satuan unit kerja instansi pemerintah memiliki SOP, karena
itu seharusnyalah setiap satuan unit kerja pelayanan publik instansi
pemerintah memiliki standar operasional prosedur sebagai acuan dalam
bertindak, agar akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dapat
dievaluasi dan terukur.
Definisi Standar Operasional Prosedur (SOP), yaitu :
1. SOP adalah serangkaian instruksi yang
menggambarkan pendokumentasian dari kegiatan yang dilakukan secara
berulang pada sebuah organisasi. (EPA, 2001)
2. SOP adalah suatu panduan yang menjelaskan secara terperinci bagaimana suatu proses harus dilaksanakan. (FEMA, 1999)
3. SOP adalah serangkaian instruksi yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. (Lingappan, 2000)
4. SOP adalah suatu panduan yang dikemukakan secara jelas tentang apa yang diharapkan dan diisyaratkan dari semua karyawan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. (Developing, 2003)
1. Menjelaskan detail setiap kegiatan dari proses yang dijalankan
2. Adanya standarisasi kegiatan
3. Membantu dalam pengambilan keputusan
4. Memudahkan dalam transparansi dan akuntabilitas sebuah organisasi
5. Mengarahkan suatu pekerjaan kepada konsep yang jelas
2. Adanya standarisasi kegiatan
3. Membantu dalam pengambilan keputusan
4. Memudahkan dalam transparansi dan akuntabilitas sebuah organisasi
5. Mengarahkan suatu pekerjaan kepada konsep yang jelas
Dalam mengimplementasikan suatu Standar
Operasional Prosedur (SOP) di suatu organisasi baik swasta maupun
pemerintah, bentuk dan jenis SOP yang dibuat harus sesuai dengan budaya
dan sistem organisasi itu sendiri. Kalau ada comtoh SOP
perlu di sesuaikan kembali agar cocok dengan lingkungan organisasi
kita. dikarena kan tujuan dari pembuatan SOP ini adalah untuk memudahkan
dan menjelaskan proses suatu kegiatan oleh semua pihak.
Menurut Stup
(2001), ada beberapa bentuk dan criteria dalam pembuatan Standar
Operasional Prosedur (SOP), yaitu :
Prosedur yang singkat dan tidak membutuhkan banyak keputusan yang ditulis. SOP ini dianut oleh perusahaan yang memiliki pekerja tidak terlalu banyak.
2. Hierarchical Steps
Bentuknya cukup panjang lebih dari 10 langkah, tetapi tidak terlalu banyak keputusan.
3. Graphic Format
Bentuk ini sama seperti Hierarchical Steps yaitu cukup panjang lebih dari 10 langkah tetapi tidak terlalu banyak keputusan. Perbedaannya terletak dalam penyampaiannya, Graphic Format berisikan suatu grafik, gambar, diagram untuk mengilustrasikan apa yang menjadi tujuan dari suatu prosedur.
4. Flowchart
Prosedur yang memiliki banyak keputusan, dapat ditulis dalam bentuk ini. Flowchart merupakan grafik sederhana yang menjelaskan langkah-langkah dalam membuat keputusan. Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan Flowchart ini yaitu pemakaian simbol-simbol dalam penjelasanya, karena simbol-simbol ini memiliki arti dan makna yang berbeda. Ada beberapa symbol-simbol dari flowchart ini yaitu :
E. Temuan Permasalahan
-
F. Referensi
Sekian dari saya..
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar